dr. Deka, Sp.OG, M.Kes || 2024-08-19
Paparan polusi udara yang tinggi bisa memberikan dampak buruk bagi ibu hamil dan janinnya. Penelitian menunjukkan bahwa polusi udara, yang berasal dari asap kendaraan dan emisi gas beracun, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan selama kehamilan. Di bawah ini, kita akan membahas beberapa dampak buruk utama dari polusi udara terhadap kehamilan.
Kelahiran Prematur
Salah satu dampak paling serius dari paparan polusi udara adalah risiko kelahiran prematur. Penelitian menunjukkan bahwa hampir 3 juta bayi setiap tahun lahir prematur akibat polusi udara. Artinya, sekitar 18 persen dari kelahiran prematur dapat dikaitkan dengan polusi udara. Kelahiran prematur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, tetapi paparan polusi udara adalah salah satu penyebab yang bisa dihindari. Dengan mengurangi paparan polusi, ibu hamil dapat menurunkan risiko melahirkan bayi prematur.
Berat Badan Bayi yang Rendah
Paparan polusi udara juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang lebih rendah. Bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg sering kali mengalami masalah kesehatan. Faktor-faktor seperti kurang gizi pada ibu, kehamilan kembar, atau infeksi selama kehamilan dapat mempengaruhi berat badan bayi, namun paparan polusi udara juga berkontribusi pada risiko ini. Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang terpapar polusi udara secara berlebihan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Risiko Autisme
Paparan polusi udara selama kehamilan, terutama pada trimester akhir, dapat meningkatkan risiko bayi mengembangkan autisme. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang terpapar polusi udara secara signifikan memiliki dua kali lipat kemungkinan untuk melahirkan bayi dengan autisme dibandingkan dengan ibu yang tidak terpapar. Dampak ini menggarisbawahi pentingnya menjaga kualitas udara selama kehamilan untuk mengurangi risiko gangguan perkembangan pada bayi.
Komplikasi Asma
Polusi udara yang terus-menerus dapat memicu timbulnya asma, dan kondisi ini dapat sangat berbahaya bagi ibu hamil. Asma yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklamsia, serta dapat mengancam keselamatan janin akibat kekurangan oksigen. Jika ibu hamil mengalami serangan asma, penting untuk segera mendapatkan perawatan medis untuk memastikan kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.
Langkah-langkah Pencegahan
Untuk melindungi diri dan janin dari dampak buruk polusi udara, ibu hamil perlu mengambil langkah-langkah pencegahan. Dibawah ini adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko:
1. Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan
Jika tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi, sebaiknya batasi waktu di luar ruangan. Jika perlu keluar, pilihlah waktu pagi hari atau setelah matahari terbenam, karena pada siang hari, sinar matahari dapat meningkatkan kadar ozon dan membuat polutan lebih banyak terperangkap di udara.
2. Gunakan Masker
Saat beraktivitas di luar ruangan, gunakan masker untuk mengurangi paparan polusi udara. Masker dapat membantu menyaring partikel-partikel berbahaya dari udara yang dihirup.
3. Pasang Filter Udara di Rumah
Memasang filter udara di dalam rumah dapat membantu menjaga kualitas udara di lingkungan tempat tinggal. Pastikan untuk menutup jendela dan pintu agar polusi udara tidak masuk ke dalam rumah.
4. Hindari Merokok di Dalam Rumah
Beri tahu anggota keluarga dan orang-orang yang tinggal serumah untuk tidak merokok di dalam rumah. Asap rokok juga dapat menambah beban polusi udara di dalam ruangan.
Dengan memperhatikan langkah-langkah ini, ibu hamil dapat mengurangi risiko dampak buruk polusi udara dan menjaga kesehatan diri serta janin. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan informasi dan saran yang tepat mengenai cara melindungi diri dari polusi udara selama kehamilan.